Tiongkok kini bergerak cepat mengukuhkan diri sebagai pemain baru yang patut diperhitungkan di industri kopi dunia. Dikenal luas sebagai negara penghasil teh, Tiongkok kini mulai menanamkan investasi besar pada pengembangan perkebunan kopi, peningkatan kualitas, dan ekspor terutama di Provinsi Yunnan yang menjadi pusat utama produksinya.
Yunnan, Jantung Produksi Kopi Tiongkok
Provinsi Yunnan menyumbang hampir 98% dari total produksi kopi nasional. Wilayah ini memiliki kondisi geografis ideal untuk budidaya kopi, dengan ketinggian antara 1.000 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut yang menghasilkan cita rasa Arabika khas pegunungan.
Saat ini, Tiongkok mengelola sekitar 1,26 juta mu atau setara dengan 84.000 hektar lahan kopi, sebagian besar berada di daerah Pu’er, Baoshan, dan Dehong.
Menariknya, para petani di Yunnan mulai beralih dari varietas Catimor yang umum ditanam ke varietas premium seperti Typica, Bourbon, dan Geisha, menandakan langkah serius menuju segmen kopi spesialti (specialty coffee).
Lonjakan Ekspor Kopi Tiongkok
Pertumbuhan ekspor kopi Tiongkok menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Data Kunming Customs mencatat, pada tahun 2024, volume ekspor kopi Yunnan mencapai 32.500 ton, meningkat hingga 358% dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, pada kuartal pertama tahun 2025, nilai ekspor kopi Tiongkok tercatat mencapai USD 43 juta, naik 122% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kopi asal Yunnan kini menembus pasar Eropa dan Amerika Serikat, bahkan menjalin kemitraan dengan merek global seperti Peet’s Coffee. Hal ini menunjukkan bahwa Tiongkok tidak lagi hanya menjadi konsumen besar, tetapi juga mulai tampil sebagai negara eksportir kopi baru di tingkat dunia.
Teknologi, Keberlanjutan, dan Model “Coffee Estate+”
Transformasi ini didorong oleh dukungan kuat dari pemerintah Tiongkok. Melalui program riset, pelatihan petani, serta kebijakan keberlanjutan, pemerintah mendorong penerapan teknologi hijau dan efisiensi pertanian modern. Petani di Yunnan mulai menerapkan irigasi pintar, pengolahan hemat air, dan pemupukan presisi untuk meningkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.
Selain itu, model “Coffee Estate+” yang mengintegrasikan perkebunan, koperasi, lembaga riset, dan desa sekitar, menciptakan ekosistem kopi yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Sektor wisata kopi (coffee tourism) juga berkembang pesat, menjadikan kopi bukan hanya komoditas ekspor, tetapi juga daya tarik ekonomi lokal di wilayah pegunungan Yunnan.
Konsumsi Domestik yang Terus Meningkat
Tak hanya di sisi ekspor, konsumsi kopi dalam negeri Tiongkok juga meningkat pesat.
Saat ini, negara tersebut memiliki lebih dari 160.000 kedai kopi, dengan pertumbuhan signifikan dari merek lokal maupun jaringan internasional seperti Starbucks, yang kini hadir hingga ke kota-kota tingkat kabupaten. Selama satu dekade terakhir, tingkat konsumsi kopi masyarakat Tiongkok naik lebih dari 160%, dipicu oleh tren gaya hidup modern dan meningkatnya minat generasi muda terhadap budaya kopi.
Tantangan dan Implikasi Global
Meski menunjukkan perkembangan pesat, Tiongkok masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti kesenjangan teknologi pengolahan, pembangunan merek internasional yang masih terbatas, serta ancaman perubahan iklim. Selain itu, regulasi global terkait deforestasi dan keberlanjutan rantai pasok menjadi faktor penting yang perlu dipenuhi untuk menjaga kepercayaan pasar ekspor.
Bagi negara penghasil kopi tradisional seperti Indonesia, kebangkitan kopi Tiongkok menjadi tantangan sekaligus peluang. Persaingan di pasar kopi spesialti akan semakin ketat, namun pada saat yang sama membuka ruang kolaborasi dalam bidang riset, teknologi, dan perdagangan.
Kesimpulan
Perjalanan Tiongkok dari negeri teh menuju negeri kopi menandai perubahan besar dalam lanskap industri minuman dunia. Melalui kombinasi inovasi, keberlanjutan, dan investasi jangka panjang, Tiongkok kini menempatkan dirinya sebagai kekuatan baru dalam industri kopi global.
Bisa jadi, kisah besar kopi berikutnya di dunia tidak lagi datang dari Amerika Latin atau Afrika tetapi dari dataran tinggi Yunnan, Tiongkok. ☕🌏